Sembelit alias sulit buang air besar kerap dipandang enteng dalam
kehidupan sehari-hari. Padahal, sembelit yang dibiarkan berlarut-larut
berpengaruh buruk bagi kesehatan, termasuk mengakibatkan kanker. Kebiasaan
buang air besar juga bisa menjadi pertanda hadirnya penyakit lain.
Konstipasi didefinisikan sebagai frekuensi buang air besar kurang dari normal dengan waktu lama, kesulitan, dan disertai rasa sakit saat mengeluarkan tinja. Faktor yang mendasari konstipasi, antara lain, adalah kurang gerak, kurang minum, kurang serat, sering menunda buang air besar, kebiasaan menggunakan obat pencahar, efek samping obat-obatan tertentu, dan depresi. Gangguan lebih berat, seperti usus terbelit, usus tersumbat, dan kanker usus besar, juga bisa menjadi penyebab.
Penanganan konstipasi dimulai dengan perubahan gaya hidup selama 2–4 minggu. Rekomendasi yang diberikan, antara lain, adalah menambah masukan serat. Konsumsi serat masih menjadi masalah di Indonesia. Jumlah serat yang disarankan 25 gram. Namun, berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan, konsumsi serat masyarakat Indonesia di sejumlah kota masih 12,5 gram atau separuh dari rekomendasi.
Serat yang disarankan ialah yang diperoleh dengan diet berimbang sayur dan buah 50–60 persen, protein 30 persen, dan lemak 20–30 persen. Konsumsi air disarankan memadai, yakni 30–60 cc per jam dan olahraga yang cukup. Serat bersifat menahan air sehingga bermanfaat untuk melembabkan, melunakkan, dan memberikan berat pada feses.
6 Makanan Ini Memicu Sembelit
Makanan memang menjadi salah satu aktor pencetus terbesar dari sembelit. Ada beberapa makanan populer yang harus Anda hindari jika Anda ingin jauh dari sembelit, seperti dikutip Healthmeup berikut ini:
1. Makanan olahan
Konstipasi didefinisikan sebagai frekuensi buang air besar kurang dari normal dengan waktu lama, kesulitan, dan disertai rasa sakit saat mengeluarkan tinja. Faktor yang mendasari konstipasi, antara lain, adalah kurang gerak, kurang minum, kurang serat, sering menunda buang air besar, kebiasaan menggunakan obat pencahar, efek samping obat-obatan tertentu, dan depresi. Gangguan lebih berat, seperti usus terbelit, usus tersumbat, dan kanker usus besar, juga bisa menjadi penyebab.
Penanganan konstipasi dimulai dengan perubahan gaya hidup selama 2–4 minggu. Rekomendasi yang diberikan, antara lain, adalah menambah masukan serat. Konsumsi serat masih menjadi masalah di Indonesia. Jumlah serat yang disarankan 25 gram. Namun, berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan, konsumsi serat masyarakat Indonesia di sejumlah kota masih 12,5 gram atau separuh dari rekomendasi.
Serat yang disarankan ialah yang diperoleh dengan diet berimbang sayur dan buah 50–60 persen, protein 30 persen, dan lemak 20–30 persen. Konsumsi air disarankan memadai, yakni 30–60 cc per jam dan olahraga yang cukup. Serat bersifat menahan air sehingga bermanfaat untuk melembabkan, melunakkan, dan memberikan berat pada feses.
6 Makanan Ini Memicu Sembelit
Makanan memang menjadi salah satu aktor pencetus terbesar dari sembelit. Ada beberapa makanan populer yang harus Anda hindari jika Anda ingin jauh dari sembelit, seperti dikutip Healthmeup berikut ini:
1. Makanan olahan
Apakah itu adalah makanan beku atau burger dan pizza, makanan ini
akan membuat pagi hari Anda terasa sulit terutama saat harus buang air besar.
Pada beberapa makanan yang diawetkan dan siap saji, nutrisi penting yang
terkandung pada makanan tersebut akan hilang. Makanan olahan memiliki sedikit
serat, dan apabila makanan ini dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu
lama maka akan membuat sistem pencernaan tidak nyaman.
2. Biskuit
2. Biskuit
Biskuit adalah makanan yang tinggi gula dan lemak. Makanan ini
mungkin akan lebih nikmat jika disajikan bersamaan dengan teh atau kopi, tapi
kandungan seratnya sangat kurang. Gula dapat memicu timbunan lemak di paha
Anda, tetapi juga dapat menjadi penyebab sembelit. Untuk mengatasinya,
sebaiknya imbangi dengan asupan serat, bisa dari buah atau sayuran.
3. Daging merah
3. Daging merah
Jika Anda mengkonsumsi daging kambing atau sapi secara teratur,
tanpa disertai sayuran, Anda mungkin berada pada risiko mengalami sembelit.
Biasakan untuk menyertakan salad atau sayuran ketika Anda berencana untuk
mengonsumsi daging. Ingat, tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 90 jam untuk
mencerna sebagian daging.
4. Kafein
4. Kafein
Minum kopi memang dibutuhkan untuk memacu semangat dan memulai
aktivitas di pagi hari. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa kandungan kafein pada
kopi dapat memicu dehidrasi pada tubuh manusia, sementara dehidrasi sendiri
adalah salah satu penyebab utama sembelit. Jika Anda pecandu kafein, lebih baik
untuk mengurangi dan menambahnya dengan makanan kaya serat.
5. Makanan berminyak
5. Makanan berminyak
Keripik dan makanan cepat saji memang sangat menggoda bahkan untuk
mereka yang bertekad mengadopsi pola makan sehat. Tetapi makanan tinggi akan
minyak dan asin dapat membawa Anda pada risiko lebih tinggi terkena beberapa
masalah kesehatan pencernaan, terutama bila Anda memasuki peralihan dari usia
20-an ke 30-an. Makanan yang digoreng dan direndam dalam minyak seperti kentang
goreng dapat memperlambat proses pencernaan. Namun tidak perlu khawatir, Anda
dapat memerangi kecanduan anda dengan memastikan cukup minum air dan makan
sayuran sebelum atau sesudahnya.
6. Produk susu
6. Produk susu
Kandungan lemak jenuh dan komponen serat yang hampir tidak ada
menjadi alasan kenapa produk susu masuk ke dalam makanan yang patut Anda
waspadai. Jika Anda mengalami sembelit, sebaiknya hindari untuk mengonsumsi
keju dan susu dari sarapan Anda dan menggantinya dengan oatmeal atau yogurt.
6 Resep Alami Atasi Sembelit
Penggunaan obat pencahar secara terus menerus untuk mengatasi sembelit sangat tidak dianjurkan. Selain membuat Anda menjadi tergantung dengan obat tersebut, efek yang terjadi dalam tubuh juga tidak baik. Sebab, usus tidak dirangsang untuk bekerja sendiri.
Apabila anda mengalami sembelit, cobalah untuk minum air putih dalam jumlah banyak, 2-4 gelas. Anda juga bisa mengonsumsi pepaya. Sebab, pepaya mengandung papain yang dapat melunakkan feses. Kalau cara tersebut tidak berhasil, anda juga masih bisa mencoba beberapa ramuan yang ditemukan ahli tanaman obat di bawah ini :
1. Daun wungu (Graptophyllum pictum (L). Griff)
6 Resep Alami Atasi Sembelit
Penggunaan obat pencahar secara terus menerus untuk mengatasi sembelit sangat tidak dianjurkan. Selain membuat Anda menjadi tergantung dengan obat tersebut, efek yang terjadi dalam tubuh juga tidak baik. Sebab, usus tidak dirangsang untuk bekerja sendiri.
Apabila anda mengalami sembelit, cobalah untuk minum air putih dalam jumlah banyak, 2-4 gelas. Anda juga bisa mengonsumsi pepaya. Sebab, pepaya mengandung papain yang dapat melunakkan feses. Kalau cara tersebut tidak berhasil, anda juga masih bisa mencoba beberapa ramuan yang ditemukan ahli tanaman obat di bawah ini :
1. Daun wungu (Graptophyllum pictum (L). Griff)
Daun wungu (atau pada beberapa literatur disebut dengan daun ungu)
mengandung alkaloid non toksik, glikosod, steroid, saponin, tanin dan lendir.
Saponin inilah yang mempunyai efek sebagai pencahar ringan (mild laxative).
Ramuan: Daun wungu segar tujuh lembar, rebus dengan dua gelas air hingga jadi
satu gelas. Saring kemudian minum.
2. Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl)
2. Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl)
Kejibeling mengandung berbagai bahan kimia seperti kalium, asam
silikat, natrium, kalsium, serta beberapa senyawa lain. Di samping itu,
kejibeling mempunyai efek pencahar dan diuretik, sehingga baik untuk penderita
sembelit. Ramuan: Setengah genggam daun keji beling segar dicuci hingga bersih.
Kemudian rebus dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Saring dan
minum.
3. Ketepeng Cina (Cassia alata L.)
3. Ketepeng Cina (Cassia alata L.)
Daun ketepeng cina mengandung zat samak serta bersifat sebagai
laksatif. Selain itu, tanaman ini juga memiliki rasa pedas, hangat,
insektisidal, obat cacing, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit
kulit. Efek farmakologi terutama didapat dari daunnya.
Ramuan: Daun ketepeng cina muda dan segar sebanyak tujuh lembar dididihkan dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Angkat, saring, dan minum.
4. Lidah buaya (Aloe vera)
Ramuan: Daun ketepeng cina muda dan segar sebanyak tujuh lembar dididihkan dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Angkat, saring, dan minum.
4. Lidah buaya (Aloe vera)
Selain bermanfaat untuk rambut dan mengobati luka, lidah buaya
juga berfungsi sebagai pencahar. Getah daun lidah buaya merupakan perantara
pembersih yang cukup kuat. Namun, kandungan pencahar yang cukup kuat pada lidah
buaya, anthraquinone, terkadang dapat menimbulkan diare dan kram usus. Itu
sebabnya, harus digunakan dengan hati-hati. Ada baiknya melakukan konsultasi
dengan ahli herbal atau naturopati.
Selain itu, lidah buaya kaya dengan kandungan kimia seperti aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, dan aloesin.
Ramuan: Separuh batang lidah buaya dicuci hingga bersih. Kemudian buang kulitnya. Isinya lantas dicincang, seduh dengan setengah cangkir air panas. Tambahkan satu sendok makan madu. Selagi hangat dimakan dua kali sehari. Catatan: Ramuan tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil, haid, dan penderita diare.
5. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Selain itu, lidah buaya kaya dengan kandungan kimia seperti aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, dan aloesin.
Ramuan: Separuh batang lidah buaya dicuci hingga bersih. Kemudian buang kulitnya. Isinya lantas dicincang, seduh dengan setengah cangkir air panas. Tambahkan satu sendok makan madu. Selagi hangat dimakan dua kali sehari. Catatan: Ramuan tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil, haid, dan penderita diare.
5. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Buah mengkudu disebut sebagai buah ajaib. Sebab, banyak khasiat
yang bisa didapat dari mengkudu atau buah pace ini. Buah mengkudu mengandung
alkaloid triterpenoid. Selain itu. mengkudu juga mengandung morindon yang
merupakan zat warna merah dan berkhasiat sebagai pencahar.
Ramuan: Dua buah mengkudu masak dicuci dan parut. Tambahkan sedikit garam. Aduk hingga rata. Lalu peras dengan kain. Minum dua kali sehari.
6. Temulawak (Curcuma xanthorriza)
Ramuan: Dua buah mengkudu masak dicuci dan parut. Tambahkan sedikit garam. Aduk hingga rata. Lalu peras dengan kain. Minum dua kali sehari.
6. Temulawak (Curcuma xanthorriza)
Tanaman yang termasuk dalam keluarga Zingiberaceae ini mempunyai
sifat agak pahit, antisembelit, antiradang, tonikum, diuretik, dan
bakteriostatik. Efek tersebut didapat dari penggunaan rimpang, baik segar
maupun dikeringkan.
Ramuan: Rimpang temulawak digiling halus bersama biji sesawi. Beri sedikit air. Peras, kemudian airnya diminum.
Atau, rimpang temulawak diiris ditambah dengan asam jawa dan gula jawa. Setelah itu tuangkan air mendidih, saring. Airnya kemudian diminum. Catatan: Jika Anda mengalami sembelit secara terus menerus, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
sumber: kompas
Ramuan: Rimpang temulawak digiling halus bersama biji sesawi. Beri sedikit air. Peras, kemudian airnya diminum.
Atau, rimpang temulawak diiris ditambah dengan asam jawa dan gula jawa. Setelah itu tuangkan air mendidih, saring. Airnya kemudian diminum. Catatan: Jika Anda mengalami sembelit secara terus menerus, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
sumber: kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar